Cara Mengawetkan Makanan dengan Proses Steril

Cara mengawetkan makanan dengan proses steril menjadi teknik penting dalam industri pangan, terutama untuk UMKM di Indonesia. Metode pengawetan ini dapat memperpanjang umur simpan makanan tanpa mengorbankan kualitas, rasa, dan nilai gizinya. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari berbagai teknik sterilisasi yang bisa diterapkan untuk menjaga makanan tetap aman dan segar untuk waktu yang lebih lama.

Memahami Proses Sterilisasi dalam Pengawetan Makanan

Sterilisasi dalam pengawetan makanan adalah proses menghilangkan atau menonaktifkan semua mikroorganisme hidup, termasuk bakteri, kapang, khamir, dan spora yang dapat menyebabkan kerusakan makanan atau membahayakan kesehatan konsumen. Proses ini merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang paling efektif untuk memperpanjang umur simpan.

Menurut data dari Seafast IPB, sterilisasi dilakukan dengan cara mengemas makanan dalam kemasan yang tahan panas, kemudian dilakukan pemanasan pada suhu tinggi (110°C atau lebih). Suhu tinggi ini mampu membunuh mikroorganisme pembusuk dan patogen yang dapat merusak kualitas dan keamanan makanan.

Sterilisasi makanan berbeda berdasarkan tingkat keasaman (pH):

  1. Makanan berasam rendah (pH lebih besar dari 4,6) – memerlukan suhu sterilisasi lebih tinggi, umumnya dilakukan dalam wadah uap yang disebut retort pada suhu berkisar antara 116-121°C.
  2. Makanan berasam tinggi (pH kurang dari 4,6) – dapat disterilkan pada suhu yang lebih rendah karena tingkat keasamannya dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya.

Proses sterilisasi sangat penting terutama untuk produk-produk seperti makanan kaleng, makanan siap saji, susu UHT, dan berbagai makanan berkuah yang membutuhkan umur simpan panjang tanpa refrigerasi.

Teknik dan Metode Steril untuk Pengawetan Makanan

Ada beberapa metode sterilisasi yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, masing-masing dengan kelebihan dan aplikasi yang berbeda:

1. Sterilisasi Panas

Metode sterilisasi panas adalah teknik pengawetan makanan yang paling umum digunakan. Beberapa variasinya meliputi:

  • Sterilisasi dengan teknologi Retort: Menurut Indahmesin, teknologi retort menggunakan kombinasi panas, tekanan, dan waktu untuk mensterilkan makanan dalam kemasan tertutup. Mesin retort bekerja seperti pressure cooker berukuran besar yang menghasilkan produk makanan steril komersial.
  • Metode Botol Kaca (Home Canning): Cocok untuk skala rumah tangga atau UMKM kecil. Makanan dikemas dalam botol kaca dan dipanaskan dalam air mendidih atau pressure canner.
  • UHT (Ultra High Temperature): Proses pemanasan cepat pada suhu sangat tinggi (135-150°C) dalam waktu singkat (2-5 detik), biasa digunakan untuk produk cair seperti susu dan jus.

2. Sterilisasi Non-Panas

  • Radiasi Pengion: Menggunakan radiasi untuk menghancurkan mikroorganisme tanpa memanaskan makanan. Metode ini cocok untuk rempah-rempah dan beberapa buah kering.
  • Filtrasi Steril: Menggunakan filter dengan pori sangat kecil untuk menghilangkan mikroorganisme. Biasanya digunakan untuk cairan yang sensitif terhadap panas seperti beberapa jenis minuman.
  • Sterilisasi Kimia: Proses sterilisasi bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan bahan kimia ke permukaan makanan. Namun, metode ini memiliki batasan dan regulasi ketat.

Pemilihan metode sterilisasi tergantung pada jenis makanan, skala produksi, dan peralatan yang tersedia. Untuk UMKM di Indonesia, teknologi retort dari Indahmesin menawarkan solusi yang tepat karena dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis makanan berkuah dan makanan rendah asam.

Langkah-Langkah Mengawetkan Makanan dengan Proses Sterilisasi Panas

Berikut adalah panduan langkah demi langkah cara mengawetkan makanan dengan proses sterilisasi panas, terutama menggunakan metode retort yang banyak digunakan oleh UMKM:

1. Persiapan Bahan dan Alat

  • Siapkan bahan makanan yang segar dan berkualitas baik
  • Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan
  • Sterilkan wadah kemasan sebelum digunakan

Cara Mensterilkan Stoples atau Botol Kaca:

  1. Letakkan stoples dengan posisi tegak di rak dalam panci berisi air
    2. Isi panci dan stoples dengan air panas (bukan air mendidih)
    3. Panaskan air hingga mendidih
    4. Pertahankan pendidihan selama minimal 10 menit
    5. Keluarkan stoples menggunakan penjepit dan biarkan kering dengan sendirinya

2. Persiapan Makanan

  • Bersihkan dan potong bahan makanan sesuai kebutuhan
  • Lakukan blansir (perebusan singkat) untuk sayuran dan beberapa buah
  • Masak makanan sampai matang sempurna jika diperlukan

3. Pengisian dan Penutupan Kemasan

  • Isi kemasan dengan makanan, sisakan ruang kosong (headspace) sekitar 1-2 cm
  • Bersihkan tepi kemasan dari sisa makanan
  • Tutup kemasan dengan rapat untuk menciptakan kondisi vakum

4. Proses Sterilisasi

Untuk sterilisasi menggunakan teknologi retort Indahmesin:

  1. Masukkan kemasan yang sudah terisi ke dalam mesin retort
  2. Atur suhu dan tekanan sesuai dengan jenis makanan:
  3. Makanan rendah asam (pH > 4,6): 121°C selama 15-30 menit
  4. Makanan asam (pH < 4,6): 100°C selama 15-20 menit
  5. Jalankan proses sterilisasi sesuai dengan pengaturan yang ditentukan
  6. Lakukan pendinginan secara bertahap untuk mencegah kerusakan kemasan

5. Penyimpanan dan Pelabelan

  • Dinginkan produk steril pada suhu ruang
  • Beri label dengan informasi nama produk, tanggal produksi, dan tanggal kedaluwarsa
  • Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung

Menurut pelatihan CCIKM Seafast IPB, proses sterilisasi yang benar sangat penting untuk menjamin keamanan produk. Suhu dan waktu proses harus divalidasi untuk memastikan semua mikroorganisme berbahaya telah dimusnahkan.

Keuntungan dan Tantangan dalam Pengawetan Makanan dengan Metode Steril

Keuntungan Metode Sterilisasi

  1. Umur simpan panjang: Makanan yang disterilisasi dengan benar dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga beberapa tahun tanpa refrigerasi.
  2. Keamanan pangan terjamin: Proses sterilisasi panas menghilangkan mikroorganisme patogen dan pembusuk, menjadikan makanan aman untuk dikonsumsi.
  3. Mempertahankan nutrisi: Meskipun ada beberapa kehilangan nutrisi selama proses, metode sterilisasi modern dirancang untuk meminimalkan hal ini.
  4. Tidak memerlukan pengawet kimia: Sterilisasi mengurangi kebutuhan akan bahan tambahan pengawet kimia.
  5. Distribusi lebih mudah: Produk steril dapat didistribusikan tanpa rantai dingin, sangat cocok untuk distribusi ke daerah terpencil di Indonesia.

Tantangan dalam Sterilisasi

  1. Investasi peralatan: Untuk skala industri, diperlukan investasi awal untuk mesin seperti retort dari Indahmesin.
  2. Keahlian teknis: Dibutuhkan pemahaman dan keterampilan teknis untuk mengoperasikan peralatan dan memastikan proses sterilisasi berjalan dengan benar.
  3. Perubahan kualitas sensorik: Beberapa makanan mungkin mengalami perubahan tekstur, warna, atau rasa selama proses sterilisasi.
  4. Konsumsi energi: Proses sterilisasi panas membutuhkan energi yang cukup besar.
  5. Validasi proses: Perlu validasi proses secara berkala untuk memastikan efektivitas 

Menurut Indahmesin, tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan pemilihan teknologi yang tepat. Misalnya, mesin retort modern memiliki sistem yang lebih efisien energi dan dapat meminimalkan perubahan kualitas sensorik makanan.

Kesimpulan

Proses sterilisasi menawarkan solusi efektif untuk memperpanjang umur simpan makanan tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan. Bagi UMKM di Indonesia, memahami dan menerapkan cara mengawetkan makanan dengan proses steril dapat membuka peluang pasar yang lebih luas karena produk dapat didistribusikan ke lokasi yang lebih jauh tanpa kerusakan.

Dengan teknologi dari Indahmesin dan pengetahuan dari lembaga seperti Seafast IPB, UMKM dapat menghasilkan produk steril berkualitas tinggi. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapannya, keuntungan jangka panjang dari metode sterilisasi jauh melebihi investasi awal yang diperlukan.

Yang terpenting, sterilisasi harus dilakukan dengan memperhatikan parameter yang tepat untuk setiap jenis makanan, sehingga menghasilkan produk yang tidak hanya awet tetapi juga aman dan lezat untuk dinikmati konsumen.

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn

Daftar Isi

Newsletter

Sign up our newsletter to get update information, news and free insight.

WA Icon Konsultasi